Posted by : Unknown
Senin, 13 April 2015
TUGAS
II
Ilmu
Budaya Dasar
“Membedah Buku: Laskar Pelangi”
Rizki
Ramadhan Sultan
19114648
1KA08
SISTEM
INFORMASI
ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
APRIL/2015
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyusun karya tulis Ilmu Budaya Dasar ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu
Budaya Dasar” kami Ibu Auliya Ar Rahma yang telah membimbing saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan karya
tulis dengan judul “Membedah Buku: Jangan Beri Aku Narkoba”. Tugas ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar. Semoga karya tulis
yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak yang telah
membacanya.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam
pembuatan makalah ini maupun kata pengantar ini, juga saya meminta kritik dan
saran yang membangun agar dapat dibuatnya makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah cakrawala
pengetahuan kita.
Depok, 8 Maret 2015
Penyusun
BAB II
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang paling utama. Bahasa adalah wujud kreativitas yang mampu membantu
manusia dalam berkembang. Komunikasi
manusia akan lancar apabila sarana bahasa yang digunakan tepat, baik komunikasi secara
lisan maupun tertulis.
Penggunaan bahasa dapat
dikatakan tepat apabila sesuai dengan situasi dan kondisi penuturan,
wujud bahasa yang dipergunakan biasanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang
disebut sebagai faktor penentu misalnya faktor siapa yang berbicara dan siapa
lawan bicara, apa tujuan pembicaraan masalah apa yang dibicarakan serta situasi
pembicara pada saat berbicara. Penggunaan bahasa yang dipengaruhi oleh segala
aturan tersebut di sebut dengan istilah pragmatik.
Jelas bukan hanya
faktor itu saja yang menjadi pemikiran utama dalam memilih novel tersebut, hal
tersebut di lakukan karena novel Laskar Pelangi banyak membicarakan kehidupan
masyarakat pada umumnya dan juga mencerminkan wujud dari interaksi
sosial dalam masyarakat. Novel
Laskar Pelangi tersebut dipilih karena novel tersebut sangat popular di masyarakat
bahkan tidak hanya novelnya saja yang popular filmnya juga sangat popular di
masyarakat. Pada bahasa yang digunakan dalam novel tersebut menggunakan
bahas Indonesia yang mengarah pada bahasa Belitong dan memiliki aturan dan
tatanan yang hampir sama dengan tata karma dalam bahasa Jawa.
BAB III
IDENTITAS BUKU DAN PENULIS
IDENTITAS BUKU DAN PENULIS
III.1. Identitas Buku
Judul : Laskar
Pelangi
Oleh : Andrea
Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun
cetak : 2005
Cetakan : Pertama
Tebal
buku : xiv, 529 halaman
III.2. Isi
Buku
Novel
ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah
(SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan
keterbatasan. Mereka adalah:
·
Ikal aka Andrea Hirata
·
Lintang; Lintang
Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
·
Sahara; N.A. Sahara
Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
·
Mahar; Mahar Ahlan bin
Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
·
A Kiong (Chau Chin
Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
·
Syahdan; Syahdan Noor
Aziz bin Syahari Noor Aziz
·
Kucai; Mukharam Kucai
Khairani
·
Borek aka Samson
·
Trapani; Trapani Ihsan
Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
·
Harun; Harun Ardhli
Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan
Mereka
bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP,
dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir
cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo,
seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa,
tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih
baik.
Cerita
terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah
terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa
baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara
pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak
berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di
sekolah kecil itu.
Dari
sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan
mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong
yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus.
Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras
oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta
pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang
pergi dari rumahnya ke sekolah.
Mereka,
Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka
terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara.
Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena
kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan
luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah
kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat.
Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama.
Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa
Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan
dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau
Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan
mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil
anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.
III.3. Identitas Penulis
Nama : Aqil Barraq Badruddin Seman Said
Harun
Lahir : 24 Oktober 1976
Pekerjaan : Penulis
Tahun aktif: 2006 – sekarang
Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin
Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1976; umur 38 tahun) adalah
novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung,
provinsi Bangka Belitung. Novel pertamanya adalah Laskar Pelangi.
III.4. Sinopsis
Cerita
terjadi di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur. Dimulai ketika
sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau
tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang
menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala
sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk
mendaftarkan diri di sekolah kecil itu. Mulai dari sanalah
dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka
dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah
cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh
yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh
Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama
Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi
dari rumahnya ke sekolah!
Mereka, Laskar Pelangi – nama yang
diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi – pun sempat
mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam
Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme
yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar
biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya
PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar
Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah
sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein
cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan
kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong
kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan
oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota
sepuluh Laskar Pelangi ini!
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
IV.1.
Tanggapan
Novel
laskar pelangi cukup bagus karena menceritakan kita tentang pentingnya ilmu,
persahabatan, dan semangat untuk mencapai cita-cita.
di dalam novel ini banyak sekali
hal-hal yang dapat kita pelajari, mulai dari semangat belajar untuk menempuh
cita-cita sampai pada arti dari persahabatan sejati. buku ini mudah di baca
karena penulis menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, walaupun ada
kata-kata yang menggunakan kata sulit tapi di akhir buku itu dituliskan arti
dari kata sulit tersebut. buku ini sangat bagus untuk kita
yang sedang patah semangat dalam menempuh dunia pendidikan.
IV.2. Kesimpulan
Dari
novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa
pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu,
dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi,
pintar tidak menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh
lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir
truk, disini
saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Daftar
Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Andrea_Hirata
id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi